Lirik Lagu Jawa "Kereta Jawa" atau "Kelayung-layung" dan Artinya -Lagu ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga tindakan dan memperbaiki diri sebelum kematian datang menjemput, memperbaiki diri dengan berbekal ilmu dan amal. Mengingat mati menjadi salah satu cara untuk terus mempertebal iman. Lagu ini berjudul "Kereto Jowo", perhatikan lirik-liriknya yang mengingatkan kita kepada kematian, bagi yang tidak paham Bahasa Jawa sudah disertakan artinya dalam Bahasa Indonesia.
Lirik Lengkap Lagu-lagu Jawa dan Artinya
Lirik Lagu Jawa "Kereta Jawa" atau "Kelayung-layung" dan Artinya
Berikut adalah lirik lagu lengkap dan artinya :
LIRIK LAGU KERETO JOWO
Eling-eling
siro manungso, elingono sholat ngaji
mumpung
durung ketekanan malaikat juru pati
Panggilane
Kang Moho Kuoso, gelem ora bakal digowo
diturokno
ndek padusan, diadusi banyu kembang
Disalini
sandhangan putih, yen wes budhal ora biso muleh
tumpakane
kereto dowo, rudo papat rupo menungso
artinya:
Ingatlah
wahai manusia, ingat sholat dan mengaji
selagi
belum didatangi oleh malaikat maut
Panggilan
Yang Maha Kuasa, mau tidak mau (ruh) akan dibawa
ditidurkan
di padusan (tempat memandikan jenazah),
dimandikan
air kembang dipakaikan kain putih, kalau sudah pergi, tidak bisa kembali
dinaikkan
kereta panjang, roda empat dengan rupa manusia (digotong empat orang)
BACA JUGA : MAKNA FILOSOFIS LAGU "GUNDUL-GUNDUL PACUL"
ditutupi
anjang-anjang, diuruki di siram kembang
wong
omahe gak ono lawange, turu miring ga ono rewange
tonggo-tonggo
podho sambang, tangisane koyok wong nembang
wong
sholate arang-arang, iku tondo imane kurang
artinya
ditutupi
anjang-anjang (atau tlisik dalam bahasa jawa, yaitu kayu untuk menutupi
jenazah), dikubur dan disiram kembang
rumahnya
tidak berpintu, tidur miring tidak ada yang menemani
tetangga-tetangga
sama berdatangan, menangis
seperti
orang nembang(melantunkan lagu jawa)
orang
sholatnya jarang-jarang, itu pertanda imannya kurang
Lirik Lagu Jawa "Kereta Jawa" atau
"Kelayung-layung" dan Artinya
Ono
tangis kelayung – layung
artinya
= ada tangisan yang mendayu dayu
Tangise
wong kang wedi mati
artinya
= tangisnya orang yang takut mati
Gedhongono
kuncenono
artinya
= simpanlah dan kuncilah
Yen
wis mati mongso wurungo
artinya
= bila sudah mati tibalah waktunya
Ditumpakke
kreta jawa
artinya
= dinaikkan kereja jawa
Rodane
roda manungsa
artinya
= rodanya roda manusia
Ditutupi
ambyang-ambyang
artinya
= ditutupi oleh ambyang ambyang
Disirami
banyune kembang
artinya
= disirami air bunga
Duh
gusti Allah
artinya
= ya Tuhan Allah
Kulo
nyuwun pangapura
artinya
= aku minta pengampunan
Ning
sayange wis ra ono guna
artinya
= tapi sayangnya sudah tiada guna
MAKNA FILOSOFIS LAGU “KELAYUNG-LAYUNG” / “KERETA JAWA”
Lirik Lagu Jawa "Kereta Jawa" atau
"Kelayung-layung" dan Artinya -Makna
filosofis dari lagu “kelayung-layung” atau judul aslinya “Kereta Jawa” ini
menyadarkan kita bahwa kita semua akan mati, diingatkan dengan lirik-liriknya
yang menggambarkan prosesi pemakaman dalam Islam. Dengan gambaran saat
terjadinya prosesi pemakaman tersebut mengingatkan bahwa semua orang akan
mengalami kematian dan betapa menyedihkannya keadaan orang mati, namun hal
tersebut tentunya tidak boleh menjadikan takut akan kematian justru bagi
orang-orang yang beriman semakin ingat mati akan semakin menambah khusyu’
ibadahnya, menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Lirik dalam lagu tersebut mengajak kita semua untuk segera bertobat atas semua
dosa yang pernah dilakukan dan kembali ke jalan yang benar sebelum kematian
datang, karena tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui kapan akan mati
apalagi menghalangi atau sekedar menunda kematian, semua pasti akan mati.
Lirik Lagu Jawa "Kereta Jawa" atau
"Kelayung-layung" dan Artinya - Demikian
artikel dengan judul Lirik Lagu Jawa "Kereta Jawa" atau "Kelayung-layung"
dan Artinya semoga setelah memahami lirik-lirik lagu tersebut kita bisa
mengamalkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnyas, jangan lupa LIKE dan
SHARE agar manfaat bisa cepat tersebar ke saudara-saudara kita lainnya.
0 Komentar