Ada Seorang pengusaha harus memiliki semua karakter baik dalam dirinya. Bagaimana tidak? Karena pada saatnya nanti insya Allah dia bisa jadi akan meraih kesuksesan.
Jika si pengusaha bersifat buruk, saat sukses akan bisa terjadi keburukan yang lebih luas karena hartanya.
Lain lagi ketika seorang pengusaha belum sukses meraih impiannya. Jika sifatnya baik, maka dia bisa tetap tegar menghadapi cobaan. Tapi bila sifatnya buruk, bisa-bisa depresi berkepanjangan.
www.SantriOne.com
Judul Kecil
www.SantriOne.com
Seiring berjalannya bisnis, seorang
pengusaha bisa sambil memperbaiki karakter. Seiring waktu hingga meraih sukses,
maka dia akan menjadi pengusaha sejati yang memiliki kualitas dalam dirinya.
Salah satu karakter yang harus selalu
dijaga adalah menyebarkan kebaikan. Ini bukan soal kebaikan tentang bisnis atau
produknya saja, tapi juga kebaikan dirinya, mitranya dan orang lain.
Seorang pengusaha sejati hendaknya lebih
semangat menyebarkan berita tentang kesuksesan, tentang motivasi dan inspirasi.
Agar semua mitranya merasa nyaman sampai ke hati.
Soal keburukan, setiap manusia dan
sesuatu pasti punya. Tapi bukan berarti kita harus menyebarluaskan, apalagi
membesar-besarkan.
Allah yang Maha Besar saja akan
melipatgandakan kebaikan yang kita kerjakan. Kenapa kita harus melipatgandakan
keburukan yang kita ketahui tentang sesuatu?
Padahal kita sendiri memiliki segudang
keburukan yang sedang Allah tutupi. Sudah sepantasnya kita juga menutupi
keburukan yang nampak dari orang lain, sesama orang beriman.
Nabi sendiri pernah mengajarkan kita
untuk mengiringi keburukan dengan kebaikan. Semua itu supaya keburukan akan
sirna dengan adanya kebaikan yang dilakukan. Jika dia mitra bisnis kita,
pelan-pelan ingatkan dan doakan.
Jangan malah menjadi bahan keluh kesah
dan menjadi sebab hati makin gelisah. Salah seorang sahabat Nabi saja
terheran-heran dengan orang biasa yang dijamin masuk surga. Amalannya
sederhana, 'hanya' memaafkan kesalahan orang lain setiap malam harinya.
Memaafkan kesalahan itu sungguh
menyejukkan. Jika kita disuruh memaafkan kesalahan orang lain, maka memaklumi
kesalahan orang tua menjadi kewajiban.
Nabi pun pernah mengajarkan, untuk
memaafkan kesalahan orang-orang yang berjasa besar. Sesalah apapun dia terhadap
kita, bisa jadi Allah masih menghendaki kebaikan pada dirinya.
Inilah yang Allah lakukan terhadap para
hamba-Nya yang beriman. Ketika seorang hamba melakukan setumpuk dosa datang
kepada Allah dengan penuh ketulusan, maka dia berpeluang mendapat ampunan
sekaligus sebuah kelapangan dalam setiap urusan.
sepatutnya seorang pengusaha sejati
memiliki sifat memaafkan, dengan terus memperbaiki dirinya dan berusaha
memberdayakan mitra-mitranya untuk terus maju dan bertumbuh pesat, insya Allah.
Mari kita bersama-sama saling melakukan
kebaikn dan jangan pernah kita melakukan keburukn kepada orang lain, dan jangan
pernah kita menghumbar keburukan orang lain kepada siapa pun dsn kits saling
tolong menolong dan memaafkan, mari kita sama-sam menjaga tali silaturahmi kit
dengan adanya saling tolong menolong sesama pembisnis.
0 Komentar